Blog tentang internet dan Blogging Tips

Monday, 29 August 2011

Penggolongan Mesin Kalor

Penggolongan Mesin Kalor seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, adalah dibagi dua, yaitu:
  1. Motor Bakar Luar (External Combustion Engine)
  2. Motor Bakar Dalam (Internal Combustion Engine)
Berikut tabel penggolongan dari mesin kalor mulai dari jenis kelompoknya, jenis gerakannya, daya mesin yang dihasilkan, penggunaannya sampai status akhir (Tahun 1970).


Tabel penggolongan mesin kalor

Golongan
Kelompok Jenis
Gerak
Daya Mesin*
Penggunaannya yang khas
Status (Thn.1970)
Motor Bakar Luar (External Combustion Engine
Mesin Uap Torak
Translasi
K & S
Lokomotif
Tidak biasa
Turin Uap
Rotasi
S & B
Pusat tenaga listrik, Kapal laut
Aktif
Mesin Udara Panas
Translasi
K
Tidak ada
Tidak digunakan lagi
Turbin Gas siklus tertutup
Rotasi
S & B
Pusat tenaga listrik, Kapal laut
Eksprimen (tidak banyak)
Motor Bakar Dalam (Internal Combustion Engine)
Motor Bensin
Translasi, rotasi (motor wankel)
K & S
Kendaraan jalan darat, kapal laut kecil, industry, pesawat terbang
Aktif
Motor Diesel
Translasi
K & S
Kendaraan darat, industry, lokomotif, kapal laut, pusat tenaga listrik
Aktif
Motor Gas
Translasi
K & S
Industri, pusat tenaga listrik
Aktif
Turbin Gas
Rotasi
S & B
Pusat tenaga listrik, pesawat terbang
Aktif
Propulsi Pancar Gas
Rotasi
S & B
Pesawat Terbang
Aktif

 * K = Kecil, dibawah 1000 kW
    S = Sedang, antara 1000 - 10.000 kW
    B = Besar, diatas 10.000 kW

Sunday, 28 August 2011

Motor Bakar vs Mesin Uap

Kali ini, kita akan membahas perbedaan antara motor bakar dengan mesin uap. Pada motor bakar, tidak terdapat proses perpindahan kalor dari gas pembakaran ke fluida kerja. Karena itu, jumlah komponen dari motor bakar menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan mesin uap. Sehingga motor bakar menjadi lebih sederhana, lebih kompak, dan lebih ringan jika dibandingkan dengan mesin uap. Karena itu pula penggunaan motor bakar piston di bidang transfortasi menjadi sangat menguntungkan. Disamping itu, temperatur temperatur seluruh bagian mesinnya jauh lebih rendah daripada temperatur gas pembakaran yang maksimum, sehingga motor bakar piston bisa lebih efisien daripada mesin uap. 
Namun demikian hal itu tidak berarti mesin uap tidak memiliki kelebihannya sendiri. Mesin uap lebih menguntungkan jika dipandang dari hal berikut:
  1. Mesin uap lebih leluasa mempergunakan bermacam-macam bahan bakar, termasuk bahan bakar padat.
  2. Mesin uap lebih bebas dari getaran
  3. Turbin uap lebih praktis dipakai untuk daya tinggi, misalnya untuk tenaga 2000 PS* atau lebih.
*Ukuran daya dari mesin penggerak biasanya di nyatakan dalam satuan hp (US horse power), atau PS (metric horse power), atau kW (kilowatt).
Daya adalah kerja yang dihasilkan mesin per satuan waktu. 

1 hp = 33000 ft.lb/menit = 550 ft.lb/detik,
1 ps = 75 kgm/detik
1 kw = 1 kj/detik

Apabila di konversikan, menjadi:
1 ps = 0,986 hp = 0,736 kw.
Dari manakah dapatnya angka konversi tersebut, silahkan agan diskusikan.....

Saturday, 27 August 2011

Mesin Kalor

Salah satu jenis penggerak mula yang banyak dipakai saat ini adalah mesin kalor, yaitu mesin yang menggunakan energi thermal untuk melakukan kerja mekanik, atau yang mengubah energi thermal menjadi energi mekanik. Energi itu sendiri dapat diperoleh dengan proses pembakaran, proses fisi bahan bakar nuklir, atau proses lainnya.

Ditinjau dari cara memperoleh energi thermal ini, mesin kalor dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
  1. Mesin pembakaran luar (external combustion engine),dan;
  2. Mesin pembakaran dalam (internal combustion engine).
Pada mesin pembakaran luar, proses pembakaran terjadi diluar mesin; energi thermal dari gas hasil pembakaran dipindahkan ke fluida kerja mesin melalui beberapa dinding pemisah. Contohnya mesin uap. Semua energi yang diperlukan oleh mesin itu mula mula meninggalkan gas hasil pembakaran yang tinggi temperaturnya. Melalui dinding pemisah kalor, atau ketel uap, energi itu kemudian masuk kedalam fluida kerja yang kebanyakan terdiri dari air atau uap. Dalam proses ini temperatur uap dan dinding ketel harus jauh lebih rendah dari pada temperatur gas hasil pembakaran itu untuk mencegah kerusakan material ketel. Dengan sendirinya tinggi temperatur fluida kerja, jadi efisiensinya juga, sangat dibatasi oleh kekuatan material yang dipakai.

Mesin pembakaran dalam pada umumnya dikenal dengan nama motor bakar. Mesin pembakaran dalam dapat dikelompokan menjadi:
  1. Motor bakar piston,
  2. Sistem turbin gas dan
  3. Propulsi pancar gas.
Proses pembakaran berlangsung didalam motor bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja.

Motor bakar piston mempergunakan beberapa silinder yang didalamnya terdapat piston yang bergerak translasi (bolak-balik). Didalam silinder itulah terjadi pembakaran antara bahan bakar dengan oksigen dari udara. Gas pembakaran yang dihasilkan oleh proses tersebut mampu menggerakkan piston yang oleh batang penghubung (connecting rod) dihubungkan dengan poros engkol (crankshaft). Gerak translasi piston tadi menyebabkan gerak rotasi (berputar) pada poros engkol dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol menimbulkan gerak translasi pada piston.

Popular Posts

Powered by Blogger.