Valve Jumping dan Valve Bouncing
Catatan piper comex kali ini akan membahas technical terminology mechanic mengenai valve jumping dan valve bouncing. Ada dua fenomena yang bisa terjadi pada mekanisme valve didalam cylinder head engine. Yaitu valve jumping dan valve bouncing. Apa perbedaan dari kedua fenomena tersebut dan kenapa hal itu bisa terjadi ?
"Valve jumping" (valve meloncat/ melompat) adalah fenomena dimana valve meninggalkan cam/ rocker arm nya, sedangkan "valve bouncing" (valve memantul) adalah fenomena dimana valve meninggalkan dudukannya (seat valve).
Vale jumping terjadi pada saat cam / rocker arm menekan valve dengan kecepatan tinggi sehingga valve "meloncat" meninggalkan cam atau rocker arm nya akibat gaya inertia sehingga valve seolah olah mengambang mendahului pergerakan cam atau rocker arm.
Valve bouncing terjadi saat valve menutup dengan cepat saat kembali duduk pada seat nya terjadi "tumbukan", apabila gaya tumbukan nya besar dapat menyebabkan "pantulan" terhadap seat nya. Tumbukan antara valve dan seat nya menimbulkan "noise", terutama dalam keadaan dimana terjadi pantulan yang besar.
Fenomena tersebut diatas tidak hanya disebabkab oleh frekuensi pribadi dari sistem valve tersebut saja, tetapi fenomena tersebut dipengaruhi juga oleh:
- Kecepatan putar dari cam shaft (rpm engine)
- Gaya pantulan dari valve (tension spring)
- Frekuensi dari spring valve (resonansi getaran)
- Bentuk dan tinggi angkat dari kontur cam lobe.
Kecepatan putaran engine yang berlebihan (over running) dapat memperparah efek dari fenomena tersebut. Kemudian kekuatan gaya regang dari spring yang rendah juga bisa membuat efek fenomena tersebut menjadi lebih besar (kelainan suara / noise), apabila kekuatan spring dibuat terlalu besar memang dapat membuat efek fenomena tersebut berkurang, tetapi dampaknya adalah keausan antara cam/ rocker arm terhadap valve akan semakin besar juga karena gaya geseknya yang semakin keras.
Sehingga dalam penentuan bentuk kontur cam, dan kekuatan spring sangat mempengaruhi efek dari fenomena valve jumping dan valve bouncing tersebut selain itu harus dijaga juga agar rpm engine tidak berlebihan (over running).
Demikian catatan piper comex mengenai valve jumping dan valve bouncing, semoga mekanik tidak bingung lagi membedakan mana yang valve jumping dan mana yang valve bouncing. Kalau masih bingung silahkan tuangkan pertanyaan pada kolom komentar.
Terima kasih sudah mau berkunjung.
Sehingga dalam penentuan bentuk kontur cam, dan kekuatan spring sangat mempengaruhi efek dari fenomena valve jumping dan valve bouncing tersebut selain itu harus dijaga juga agar rpm engine tidak berlebihan (over running).
Demikian catatan piper comex mengenai valve jumping dan valve bouncing, semoga mekanik tidak bingung lagi membedakan mana yang valve jumping dan mana yang valve bouncing. Kalau masih bingung silahkan tuangkan pertanyaan pada kolom komentar.
Terima kasih sudah mau berkunjung.
Mantab
ReplyDelete