Apa Itu Preload Bearing
Catatan piper comex kali ini membahas technical terminology mechanic mengenai Apa itu preload bearing. Preload sendiri apabila diterjemahkan secara kasar, artinya adalah beban awal sehingga preload bearing dapat diartikan sebagai beban awal yang sengaja diberikan kepada bearing (taper roller) agar roller mendapat beban yang sesuai dengan cara di-adjust clearance-nya (negative clearance) sehingga tidak memiliki internal axial clearance.
Tujuan diberikannya preload pada bearing adalah:
- Untuk mendapatkan posisi shaft yang presisi dalam arah radial maupun axial dan meningkatkan putaran yang presisi pada waktu bersamaan.
- Meningkatkan kekakuan dari bearing (rigidity).
- Mencegah timbulnya getaran atau abnormal noise yang dibangkitkan oleh getaran shaft.
- Untuk membatasi perubahan sliding dan putaran sliding dari bagian yang berputar.
- Mencegah gerakan berputar sliding dari roller.
- Untuk mengontrol posisi yang tepat dari roller terhadap ring-nya.

Tools yang biasa digunakan untuk mengukur preload bearing adalah:
- Push-pull scale
- Spring balance (pocket balance)
- Torque wrench
- Micro meter
Metode atau cara pengukuran dari preload bearing disesuaikan dengan posisi dan bentuk dari komponen yang akan diukur. Metode yang biasa digunakan antara lain:
- Starting force (tangential force)
- Starting torque
- Deflection force
- Rotating torque
Metode starting force dapat dilakukan dengan menggunakan tool push-pull scale atau spring balance dengan satuan ukur " Kg.", contohnya seperti dibawah ini:

Metode starting torque dapat dilakukan dengan tool torque wrench dengan satuan "kg.m". Biasanya untuk komponen yang memiliki shaft, seperti bevel pinion differential. Contohnya seperti dibawah ini:

Metode deflection force dapat dilakukan dengan tool micro meter yang pasang pada suatu alat kusus dengan satuan ukur "mm", seperti contoh dibawah ini:

Caranya, bolt pengikat retainer di torque sesuai spesifikasi "sambil memutar" hub axle beberapa kali. Setelah torque tercapai, ukur ketebalan shim yang dibutuhkan kemudian retainer dilepas dan dipasang kembali dengan shim yang sudah diketahui tebalnya. Contohnya seperti gambar dibawah ini:

0 comments:
Post a Comment