Pengendalian Kualitas Overhaul
QUALITY ASSURANCE (QA)
PENGENDALIAN KUALITAS DALAM PROSES OVERHAUL
Quality assurance atau yang sering disebut QA, adalah check sheet yang secara khusus dibuat untuk mendukung proses pekerjaan overhaul maupun pekerjaan remove – install.
Tujuan adanya QA sheet ini adalah sebagai guidance mekanik dalam melaksanakan overhaul dari proses receiving, disassembly, measurement, assembly sampai dengan delivery, untuk meminimalkan adanya Re-Do dalam pekerjaan overhaul. Selain itu QA sheet juga berfungsi sabagai dokumentasi dalam pelaksanaan aktifitas overhaul.
PENGENDALIAN KUALITAS DALAM PROSES OVERHAUL
Berikut adalah pengendalian kualitas dalam proses overhaul secara umum yang dilakukan di Comex shop dengan menggunakan check sheet QA.
Urutan awal dari langkah kerja proses overhaul dimulai dari check sheet QA 7 atau check sheet receiving kemudian diakhiri dengan check sheet QA 1 atau check sheet delivery.
Mengapa check sheet delivery ditempatkan pada nomor 1..?
Sebenarnya hal ini tidak baku atau tidak mesti menjadi patokan, mungkin para pembuat check sheet QA terdahulu (UT), berasumsi bahwa pekerjaan overhaul paling terakhir adalah kalau unit atau komponen yang dilakukan overhaul tersebut sudah RFU dan sudah di delivery, artinya setelah itu tidak ada check sheet lagi yang digunakan, sehingga harus ditempatkan pada urutan paling akhir atau paling ujung. Kalau check sheet delivery ditempatkan pada urutan QA 7, artinya bukan merupakan ujung atau akhir, karena setelah QA 7 masih ada lagi QA 8, QA 9 dan seterusnya.
Rasanya ini tidak perlu diperdebatkan, karena dimulai dari nomor berapapun yang penting adalah bahwa setiap aktifitas proses overhaul untuk menjaga kualitasnya harus ada system pengendaliannya, yaitu check sheet QA.
Karena form check sheet ini sudah dipakai secara nasional baik di Pama maupun UT dengan urutan seperti itu, kita sebagai pelaksana tinggal meneruskan apa yang sudah dibuat oleh para pendahulu.
Berikut ini adalah Check Sheet QA yang dipakai oleh Comex shop berikut fungsi dari masing–masing check sheet tersebut.
a. QA 1 : Delivery Inspection Sheet
Berisi tentang hal-hal yang perlu diperiksa oleh group leader atau supervisor untuk tahap pengiriman / delivery, tujuannya agar group leader atau supervisor terlibat langsung dalam pengendalian tahap delivery komponen.
b. QA 2 : Final Inspection Sheet
Berisi tentang critical point dalam tahap inspection terakhir setelah melalui pengujian dan komponen tersebut dinyatakan siap pakai (Ready For Use / RFU).
c. QA 3 : Testing Performance Sheet
Berisi tentang tahapan dalam proses pengujian atau test bench. Data yang diharapkan saat pengujian dan menuntun proses pengujian tersebut.
d. QA 4 : Guidance Assembly Sheet
Berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan tahapan proses assembly atau pemasangan suatu part atau komponen. Tujuannya adalah menjadi guidance dalam melaksanakan proses assembly dan mendata hasil assembling, tanpa meninggalkan shop manual.
e. QA 5 : Measurment & Inspection Sheet
Berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses pengukuran (measurement) dan inspection visual dari komponen dan part overhaul. Tujuannya adalah mendapatkan data komponen overhaul dan menjadikan referensi untuk recommended parts.
f. QA 6 : Guidance Dis-Assembly Sheet
Berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses pembongkaran dari suatu komponen, tujuannya untuk mendata kondisi part hasil pembongkaran serta data referensi part order.
g. QA 7 : Receiving Sheet
Berisi tentang hal-hal yang harus diperiksa dalam tahap penerimaan dari komponen yang akan di overhaul. Tujuannya untuk mendata komponen, atas kelengkapan dan kondisinya serta menyiapkan dokumen-dokumen pendukung yang sesuai
Urutan awal dari langkah kerja proses overhaul dimulai dari check sheet QA 7 atau check sheet receiving kemudian diakhiri dengan check sheet QA 1 atau check sheet delivery.
Mengapa check sheet delivery ditempatkan pada nomor 1..?
Sebenarnya hal ini tidak baku atau tidak mesti menjadi patokan, mungkin para pembuat check sheet QA terdahulu (UT), berasumsi bahwa pekerjaan overhaul paling terakhir adalah kalau unit atau komponen yang dilakukan overhaul tersebut sudah RFU dan sudah di delivery, artinya setelah itu tidak ada check sheet lagi yang digunakan, sehingga harus ditempatkan pada urutan paling akhir atau paling ujung. Kalau check sheet delivery ditempatkan pada urutan QA 7, artinya bukan merupakan ujung atau akhir, karena setelah QA 7 masih ada lagi QA 8, QA 9 dan seterusnya.
Rasanya ini tidak perlu diperdebatkan, karena dimulai dari nomor berapapun yang penting adalah bahwa setiap aktifitas proses overhaul untuk menjaga kualitasnya harus ada system pengendaliannya, yaitu check sheet QA.
Karena form check sheet ini sudah dipakai secara nasional baik di Pama maupun UT dengan urutan seperti itu, kita sebagai pelaksana tinggal meneruskan apa yang sudah dibuat oleh para pendahulu.
Berikut ini adalah Check Sheet QA yang dipakai oleh Comex shop berikut fungsi dari masing–masing check sheet tersebut.
a. QA 1 : Delivery Inspection Sheet
Berisi tentang hal-hal yang perlu diperiksa oleh group leader atau supervisor untuk tahap pengiriman / delivery, tujuannya agar group leader atau supervisor terlibat langsung dalam pengendalian tahap delivery komponen.
b. QA 2 : Final Inspection Sheet
Berisi tentang critical point dalam tahap inspection terakhir setelah melalui pengujian dan komponen tersebut dinyatakan siap pakai (Ready For Use / RFU).
c. QA 3 : Testing Performance Sheet
Berisi tentang tahapan dalam proses pengujian atau test bench. Data yang diharapkan saat pengujian dan menuntun proses pengujian tersebut.
d. QA 4 : Guidance Assembly Sheet
Berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan tahapan proses assembly atau pemasangan suatu part atau komponen. Tujuannya adalah menjadi guidance dalam melaksanakan proses assembly dan mendata hasil assembling, tanpa meninggalkan shop manual.
e. QA 5 : Measurment & Inspection Sheet
Berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses pengukuran (measurement) dan inspection visual dari komponen dan part overhaul. Tujuannya adalah mendapatkan data komponen overhaul dan menjadikan referensi untuk recommended parts.
f. QA 6 : Guidance Dis-Assembly Sheet
Berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses pembongkaran dari suatu komponen, tujuannya untuk mendata kondisi part hasil pembongkaran serta data referensi part order.
g. QA 7 : Receiving Sheet
Berisi tentang hal-hal yang harus diperiksa dalam tahap penerimaan dari komponen yang akan di overhaul. Tujuannya untuk mendata komponen, atas kelengkapan dan kondisinya serta menyiapkan dokumen-dokumen pendukung yang sesuai
0 comments:
Post a Comment