Blog tentang internet dan Blogging Tips

Tuesday, 28 August 2012

TURBO COMPOUND

Prinsip kerja Turbo Compound



Turbocompound unit memanfaatkan power exhaust dengan mengkonversikan energi panas menjadi torque yang akan di transfer ke crankshaft.

Pada proses pembakaran, diesel fuel menghasilkan beberapa energi panas. Sekitar 44% energi digunakan untuk menggerakkan unit. 56% hilang dan harus didinginkan.

Kehilangan energi terbagi menjadi 35% terbuang keluar lewat exhaust system dan 21% terserap oleh cooling system. Sebagian panas pada cooling system digunakan sebagai pemanas ruangan cabin, tapi hanya sebagian kecil saja.

Ketika exhaust gases keluar dari ruang baker temperaturnya sekitar 700°C. Setelah melewati turbin pada turbocharger temperature akan turun menjadi sekitar 600°C.

Selisih 100°C menunjukkan bahwa sebagian energi panas digunakan untuk mnggerakkan turbin turbocharge untuk berputar. Sisa panas yang 600°C, akan terbuang lewat exhaust pipe.

Turbo compound bergantung pada besarnya energi panas pada exhaust gases untuk dirubah oleh power turbin. Power turbin terpasang pada sisi bawah exhaust pipe setelah turbocharged an exhaust brake. Power turbin memiliki bentuk yang mirip dengan turbin pada turbocharge.

Exhaust gas dari engine melewati turbin pada turbocharge dengan kecepatan tinggi sehingga sisi compressor turbo mensuplai udara dengan kandungan oksigen yang tinggi untuk proses pembakaran. Exhaust gas akan melewati exhaust brake dan menuju ke power turbine pada turbocompound, yang akan berputar sekitar 50.000 rpm.

Tenaga turbin akan disalurkan melewati gear menuju hydraulic coupling, dengan kecepatan yang bervariasi antara out put shaft turbo compound dan crankshaft. Tenaga kemudian di teruskan ke flywheel melewati set gear yang terdiri dari hydraulic coupling gear, intermediate gear dan crank shaft gear.

Jika dibandingkan dengan engine convensional, turbo compound memiliki beberapa keuntungan. Out put power dan torque engine akan meningkat dan fuel consumption akan lebih rendah jika dibandingkan dengan engine yang tidak menggunakan turbo copound.

Oli untuk turbo compound unit menggunakan oli dari engine oil system. Sama seperti oli yang digunakan pada turbocharge, oli untuk turbo compound juga dibersihkan melewati engine oil cleaner.

Baca juga:

Variable Geometry Turbocharger

Fungsi Variable Geometry Turbocharger


Fungsi dari variable geometry turbocharger adalah untuk menaikkan volume udara yang menuju ke engine cylinder dengan tujuan untuk menaikkan engine performance pada saat low engine speed. Juga digunakan untuk mengatur EGR dengan mengatur perbandingan tekanan antara intake dan exhaust.

Seperti geometry turbocharger, variable geometry turbocharger terdiri dari turbine dan compressor. Turbine diputar oleh engine exhaust gases. Compressor mendorong udara ke intake manifold. Compressor wheel dan turbine wheel berada pada satu shaft. Bearing housing terletak antara compressor dan turbine.

Variable geometry turbocharger adalah turbocharger yang mana geometry turbin nya dapat dirubah-rubah. Terdapat axially moveable nozzle ring di dalam turbocharger, yang digunakan untuk mengatur lebar celah pada turbin.

Ketika nozzle ring bergerak sehingga gap mengecil, exhaust back pressure akan meningkat, sehingga akan menaikkan putaran turbin sehingga aliran udara ke engine akan semakin besar.

Pergerakan nozzle ring dicontroll sebuah electric motor yang dicontrol engine control unit. Variable geometry turbocharger berbeda dengan tipe conventional, dimana jumlah udara yang masuk tergantung pada power output tanpa ada system kontroll kusus.

Electric motor merubah posisi nozzle ring setelah menerima signal CAN message dari engine control unit. Dimana terdapat electronic control box didalam electric motor yang akan mengkonversikan CAN message menjadi mechanical movement. Engine control unit juga menerima informasi tentang posisi yang ada. Jika CAN communication dengan engine control unit hilang, electric motor menempatkan nozzle ring pada satu posisi dimana lebar celah telah ditentukan pada gap tertentu.

Engine control unit mengeluarkan supply voltage menuju ke electric motor. Jika supply voltage hilang, exhaust gases akan menekan nozzle ring pada posisi terbuka sehingga diperoleh maximum gap width, yang berarti charge pressure turun dan engine loses power.

Untuk mengetahui sara kerja dari EGR (Exhaust Gas Recirculation) lihat disini.

Exhaust Gas Recirculation

Prinsip kerja dari Exhaust Gas Recirculation




Aliran udara dan Exhaust Gas

Prinsip kerja EGR system adalah mengembalikan exhaust gas ke engine. Quantity oksigen akan berkurang dengan dicampurnya udara masuk dengan exhaust gas, sehingga menghasilkan temperature pembakaran yang rendah. Hal ini akan mengurangi nitrogen oxide, NOx, didalam exhaust gas.

Penurunan nitrogen oxide emission memungkinkan memenuhi syarat regulasi emisi gas buang dan mengoptimalkan power engine dan fuel consumption.

Sebagian exhaust gas yang keluar dari engine lewat exhaust manifold akan melewati EGR valve dan EGR cooler, dimana dia akan didinginkan. Exhaust gas yang didinginkan akan dikirimkan kembali menuju intake system dan bercampur dengan air intake 



Pengaturan Aliran Exhaust Gas

Engine control unit mengontrol aliran exhaust gas. Control unit mengatur kandungan EGR, misalnya seberapa banyak volume gas buang yang akan dikembalikan ke dalam engine. Tingkatan diukur dalam persen, misalnya 10% EGR content berarti bahwa 10% adalah exhaust gas yang dikembalikan dan 90% adalah udara. Engine control unit mengontrol EGR valve, menggunakan valves, untuk menentukan EGR content secara tepat pada segala kondisi operasional unit.

Flow sensor mendeteksi dan menginformasikan ke control unit seberapa banyak udara yang masuk ke dalam engine. Control unit juga menerima informasi dari charge air and temperature sensors. Control unit menggunakan informasi tersebut untuk menghitung total volume gas ( udara dan EGR gas) yang akan masuk ke cylinder.

Dengan mengukur total volume gas dan mengurangi dari total flow udara yang didapat dari flow sensor, control unit dapat menghitung besarnya exhaust gas yang akan dikembalikan ke intake system (EGR content). Untuk meningkatkan tingkat akurasi dan mencegah terjadinya salah kalkulasi, control unit akan menutup valve EGR pada interval waktu tertentu, untuk mencegah exhaust gas mengalir kembali. Controll unit membandingkan nilai dari mass flow sensor, harus sama dengan gas yang masuk ke dalam cylinder. Jika nilai tidak cocok, control unit akan mengkalibrasi mass flow sensor.

Ketika EGR system mati, system tetap akan mengaktifkan pada interval-interval tertentu.

Jika terjadi kerusakan dimana control unit tidak bisa mengontrol komponen EGR, maka akan muncul fault code. EGR system pada kondisi ini akan dimatikan. Alternatif lainya, engine akan running dengan EGR tapi tanpa adanya feed back dari mass flow sensor. Controll unit mengatur EGR content dengan nilai tertentu sesuai dengan posisi EGR. Pada kondisi ini, kalibrasi mass flow sensor akan dimatikan. Jika terjadi kerusakan pada system, warning lamp juga akan menyala.

Cold engine

Engine control unit menerima informasi dari coolant temperature sensor. Jika coolant temperature dibawah 60°, control unit tidak akan mengirimkan signal ke proportional valve untuk membuka EGR valve. Sehingga tidak ada exhaust gas yang di kembalikan.
EGR valve akan menutup ketika warming up menggunakan retarder.

Warm engine

Ketika coolant temperatue sudah naik sesuai temperature kerja, engine control unit mengirimkan signal ke proportional valve untuk membuka EGR valve. EGR gases mengalir melalui EGR valve melewati EGR cooler, diamana dia didinginkan dan dikembalikan menuju ke engine.

Ketika throttle pedal di injak secara tiba-tiba, engine control unit akan menutup EGR valve. Engine sesaat akan mengalami kekurangan udara sebelum putaran turbo naik.

Shut-off criteria

Controll unit akan mematikan EGR system jika :
  • Apabila charge air pressure dan temperature sensors signal meng-indikasi-kan kemungkinan terjadi beku di dalam intake manifold.
  • Ketika exhaust brake diaktifkan.
  • Ketika trhotle pedal diinjak secara tiba-tiba (akselerasi)
  • Ketika unit dioperasikan di daerah dataran
  • Ketika Coolant temperature terlalu tinggi. Pada temperature sekitar 100°C


Circuit diagram


  1. Air filter 
  2. Mass flow indicator 
  3. Turbocharger 
  4. Charge air cooler 
  5. Turbocharger rotation speed sensor 
  6. Electrical actuator for the turbocharger 
  7. Intake manifold 
  8. Cylinders 
  9. Exhaust manifold 
  10. Sensor for measuring the exhaust back pressure 
  11. EGR valve with pneumatic control cylinder 
  12. Position sensor for the EGR valve 
  13. Charge air temperature sensor 
  14. Charge air pressure sensor 
  15. Valve block with a proportional valve for the EGR valve, exhaust brake and an on/off valve for by-pass 
  16. Engine control unit 
  17. Water-cooled EGR cooler 
  18. By-pass valve 
  19. Air-cooled EGR cooler 
  20. The exhaust brake
Baca juga:

Monday, 27 August 2012

Cara Membuat Daftar Isi Keren

Pada postingan terdahulu sudah saya membahas mengenai Cara Membuat Widget Daftar Isi Blog Otomatis.
Untuk kali masih dengan artikel yang sama, tetapi mungkin yang ini lebih keren karena menggunakan Akordion dengan sortir label.

 

Berikut panduan Cara Membuat Daftar Isi Keren dengan Akordion sortir by label, ikuti langkah-langkah berikut:
  • Pertama-tama klik menu Laman pada sidebar. Kemudian, pada menu Laman Baru pilihlah Laman Kosong:

Setelah itu Anda akan melihat formulir halaman statis seperti ini. Klik mode HTML:


Salin kode di bawah ini kemudian letakkan di dalam formulirnya:
=======================
<div style="overflow:auto; border: 1px solid #000000; margin: auto; 
padding: 3px; width: 100%; height: 500px; background-color: none; 
text-align: left;">
<script src="http://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.7.1/jquery.min.js"  
type="text/javascript"></script>
<link href="http://reader-download.googlecode.com/
svn/trunk/acc-toc-labelsort-default.css" media="screen" rel="stylesheet" type="text/css">
</link>
<script type="text/javascript">
var showNew = true,
accToc = false,
openNewTab = true,
maxNew = 10,
baru = "Baru!",
sDownSpeed = 600,
sUpSpeed = 600;
</script>
<script src="http://reader-download.googlecode.com/svn/trunk/hompishive-labels-v1.js" type="text/javascript">
</script>
<script src="http://catatan-piper-comex.blogspot.com/feeds/posts/summary?max-results=9999&amp;alt=json-in-script&amp;callback=loadtoc">
</script></div>
======================== 

Ganti URL http://catatan-piper-comex.blogspot.com dengan alamat blog Anda, lalu Simpan dan Terbitkan.
Kode yang Saya beri garis bawah adalah JQuery. Jika template Anda sudah dilengkapi dengan JQuery, singkirkan kode tersebut!
Kode yang diberi warna biru adalah fungsi scroll, jika Anda tidak ingin menggunakan nya, kode tersebut bisa dihapus saja.


Lebih Banyak Pilihan

OpsiNilaiKeterangan
showNewtrueJika bernilai true, tanda merah bertuliskan Baru! akan ditampilkan, jika bernilai false, tanda merah bertuliskan Baru! akan disembunyikan.
false
accToctrueJika bernilai true, efek akordion akan diterapkan, jika bernilai false, efek akordion akan hilang sehingga semua daftar isi akan terlihat.
false
openNewTabtrueJika bernilai true, setiap link akan secara otomatis terbuka di tab/jendela baru saat diklik, jika bernilai false, setiap link akan terbuka di tab/jendela yang sama saat diklik.
false
maxNew1, 2, 3, ... (numerik)Digunakan untuk menentukan jumlah maksimal Baru! yang tampil pada setiap posting baru (Menentukan seberapa banyak posting bisa disebut sebagai posting baru).
baru"Baru!", "New!", "Terbaru!", ... (teks)Digunakan untuk mengubah teks Baru!.
sDownSpeed"slow", "fast", 600, 1000 ... (kecepatan valid pada JavaScript)Digunakan untuk menentukan kecepatan efek .slideDown() panel.
sUpSpeed"slow", "fast", 600, 1000 ... (kecepatan valid pada JavaScript)Digunakan untuk menentukan kecepatan efek .slideUp() panel.

Demikian tutorial mengenai cara membuat daftar isi keren dengan Akordion sortir by label. Selamat mencoba dan Semoga Bermanfaat.

Happy Blogging

Popular Posts

Powered by Blogger.