JOB SCHEDULE SHEET
Job Schedule sheet merupakan salah satu tool dalam pelaksanaan pekerjaan overhaul yang dapat dipakai untuk mengontrol progress atau perkembangan pelaksanaan pekerjaan repair maupun overhaul pada suatu komponen atau unit.
Sesuai dengan bentuknya, progress pelaksanaan pekerjaan tersebut diuraikan dalam bentuk grafik.
Job schedule sheet form ini harus dimonitor setiap hari dan diisi bagaimana perkembangannya yang terjadi, sehingga setiap saat dapat diketahui besarnya prosentase aktualnya.
Selain besarnya prosentase perkembangan pelaksanaan, didalam job schedule sheet form juga terekam besarnya man hours, dan hal-hal apa saja yang menghambat proses pelaksanaan pekerjaan.
Job schedule sheet ini mutlak harus diisi dan berdasarkan jenis pekerjaan yang ada, maka bisa dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :
a. General repair / overhaul.
b. Component repair / overhaul
Mengingat dalam aplikasi atas kedua jenis pekerjaan tersebut diatas, terkadang ada perbedaan-perbedaan dalam koordinasinya, maka dibawah ini adalah uraian cara pengisian job schedule sheet disesuaikan dengan koordinasi pelaksanaan pekerjaan, yaitu sebagai berikut:
a. UNIT GENERAL REPAIR ATAU GENERAL OVERHAUL
Setiap unit yang akan general repair atau general overhaul akan masuk ke main shop (bays section).
Dan di bays section ini akan dilakukan removing atas komponen komponen yang perlu dilakukan overhaul, dimana untuk selanjutnya section lain akan menerima distribusi komponen tersebut dari bays section.
Section lain yang menerima distribusi komponen dari bay section, berikutnya akan melakukan overhauling sesuai dengan overhaul requisition / permohonan overhaul yang diterima dari customer. Setelah section tersebut selesai melaksanakan pekerjaan overhauling terhadap komponen tersebut, selanjutnya section yang bersangkutan harus menyerahkan komponen tersebut ke bays section, agar bisa dilaksanakan installing ke unit.
Dan terakhir, bays section mempersiapkan unit agar siap delivery sesuai dengan ketentuan waktu yang ada. Sesuai dengan flow of work seperti uraian tersebut diatas, jelas tampak bagaimana koordinasi antara bays section dengan section lain yang terkait.
Selanjutnya dalam hal pembuatan atau penyusunan job schedule sheet atas pekerjaan yang berbentuk unit, perlu adanya koordinasi yang terpadu antara bays section dengan section lain, yaitu sebagai berikut:
Komponen yang dilaksanakan overhaul tanpa unit, dalam hal pembuatan atau penyusunan job schedule sheet nya, bahwa semua komponen yang dilakukan overhaul idealnya harus dibuatkan job schedule sheet nya.
Misalnya saja ada engine atau transmisi atau differential maupun komponen lainnya untuk dilakukan overhaul. Maka, job schedule sheet untuk pekerjaan engine, transmisi atau differential overhaul tersebut harus dibuat dan disusun oleh section yang mengerjakan komponen tersebut (engine, power train atau hydraulic section).
Dalam hal pembuatan job schedule sheet sendiri sendiri seperti tersebut diatas tentunya tentang kapan waktunya harus selesai atas pekerjaan tersebut, tetap berpedoman kepada target atau komitment yang sudah dibuat.
MANFAAT JOB SCHEDULE SHEET
Sesuai dengan bentuknya, progress pelaksanaan pekerjaan tersebut diuraikan dalam bentuk grafik.
Job schedule sheet form ini harus dimonitor setiap hari dan diisi bagaimana perkembangannya yang terjadi, sehingga setiap saat dapat diketahui besarnya prosentase aktualnya.
Selain besarnya prosentase perkembangan pelaksanaan, didalam job schedule sheet form juga terekam besarnya man hours, dan hal-hal apa saja yang menghambat proses pelaksanaan pekerjaan.
Job schedule sheet ini mutlak harus diisi dan berdasarkan jenis pekerjaan yang ada, maka bisa dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :
a. General repair / overhaul.
b. Component repair / overhaul
Mengingat dalam aplikasi atas kedua jenis pekerjaan tersebut diatas, terkadang ada perbedaan-perbedaan dalam koordinasinya, maka dibawah ini adalah uraian cara pengisian job schedule sheet disesuaikan dengan koordinasi pelaksanaan pekerjaan, yaitu sebagai berikut:
a. UNIT GENERAL REPAIR ATAU GENERAL OVERHAUL
Setiap unit yang akan general repair atau general overhaul akan masuk ke main shop (bays section).
Dan di bays section ini akan dilakukan removing atas komponen komponen yang perlu dilakukan overhaul, dimana untuk selanjutnya section lain akan menerima distribusi komponen tersebut dari bays section.
Section lain yang menerima distribusi komponen dari bay section, berikutnya akan melakukan overhauling sesuai dengan overhaul requisition / permohonan overhaul yang diterima dari customer. Setelah section tersebut selesai melaksanakan pekerjaan overhauling terhadap komponen tersebut, selanjutnya section yang bersangkutan harus menyerahkan komponen tersebut ke bays section, agar bisa dilaksanakan installing ke unit.
Dan terakhir, bays section mempersiapkan unit agar siap delivery sesuai dengan ketentuan waktu yang ada. Sesuai dengan flow of work seperti uraian tersebut diatas, jelas tampak bagaimana koordinasi antara bays section dengan section lain yang terkait.
Selanjutnya dalam hal pembuatan atau penyusunan job schedule sheet atas pekerjaan yang berbentuk unit, perlu adanya koordinasi yang terpadu antara bays section dengan section lain, yaitu sebagai berikut:
- Setiap kali ada unit masuk, main work shop supervision atau section head setempat harus membicarakannya bersama sama dengan foreman atau group leader masing masing section, untuk bersama sama menyusun job schedule sheet.
- Pada tahap awal, berdasarkan standar lead time pelaksanaan yang ada, disusun dulu job schedule sheet untuk bays section, yang meliputi pekerjaan remove dan install atas masing-masing komponen dari unit tersebut.
- Section lain harus memperhatikan, kapan tanggal komponen ex removing diterima dari bays section dan kapan komponen tersebut harus selesai pelaksanaan overhaulnya. Berdasarkan hal tersebut, section section ini (section yang menerima komponen dari bays section) harus membuat job schedule sheet nya masing masing.
Komponen yang dilaksanakan overhaul tanpa unit, dalam hal pembuatan atau penyusunan job schedule sheet nya, bahwa semua komponen yang dilakukan overhaul idealnya harus dibuatkan job schedule sheet nya.
Misalnya saja ada engine atau transmisi atau differential maupun komponen lainnya untuk dilakukan overhaul. Maka, job schedule sheet untuk pekerjaan engine, transmisi atau differential overhaul tersebut harus dibuat dan disusun oleh section yang mengerjakan komponen tersebut (engine, power train atau hydraulic section).
Dalam hal pembuatan job schedule sheet sendiri sendiri seperti tersebut diatas tentunya tentang kapan waktunya harus selesai atas pekerjaan tersebut, tetap berpedoman kepada target atau komitment yang sudah dibuat.
MANFAAT JOB SCHEDULE SHEET
- Sebagai tools yang dapat dipakai untuk mengetahui sudah sejauh mana perkembangan actual pelaksanaan pekerjaan dibandingkan dengan plan nya.
- Sebagai tools untuk merekam hambatan hambatan yang mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
- Sebagai data penunjang untuk memperbaiki process overhaul yang berikutnya, terutama dalam rangka memperbaiki lead time.
- Periode waktu pelaksanaan, lengkap dengan kolom tanggal dan bulan.
- Urutan langkah pekerjaan yang akan dilakukan, dan jumlah hari pelaksanaan yang direncanakan atas masing masing langkah.
- Besarnya prosentase atas masing masing langkah.
- Data data pemilik komponen yang akan dikerjakan (nomor WO, nama site dan lain sebagainya).
- Kolom normal man hours yang terpakai.
- Delayed code
- Kolom man hours delay (tidak mengerjakan job tersebut).
- Kolom total man hours dan total delay hours.
Untuk mengetahui bagaimana cara pengisian job schedule sheet tersebut bisa anda lihat disini.
0 comments:
Post a Comment