Blog tentang internet dan Blogging Tips

Wednesday 24 February 2016

Cara Membuat Fans Page Melayang Di Blog

Cara Membuat Fans Page Melayang Di Blog  >>>> Fans page FB sangat membantu trafik di Blog Kita.

Cara membuat fans page melayang di blog

Biasanya penempatan fans page FB berada pada widget yang statis, apakah itu di side bar ataupun pada footer sehingga tidak setiap waktu terlihat oleh pengunjung blog kita apabila halaman yang sedang dibaca mereka geser keatas atau kebawah.

Kali ini piper comex akan berbagi cara membuat fans page melayang di blog, artinya fans page FB tersebut akan selalu terlihat setiap waktu baik posisi halaman diatas, ditengah maupun dibawah. Sehingga memungkinkan pengunjung untuk dapat klik like pada posisi halaman apapun.

Langsung aja tidak perlu panjang lebar, karena katanya kalau terlalu "panjang" kasihan cewek nya, dan kalau terlalu "lebar" kasihan cowok nya.

Berikut panduannya:

1. Masuk ke "Rancangan" pada blog Anda
2. Tambah Gadget "HTML"
3. Copy - paste kode dibawah ini:


<style type="text/css">
#topbar{
position:absolute;
padding-left:1px;
background-color: transparancy;
width: 238px;
visibility: hidden;
z-index: 100;
}
</style>
<script type="text/javascript">
var persistclose=0 //set to 0 or 1. 1 means once the bar is manually closed, it will remain closed for browser session
var startX = 10 //set x offset of bar in pixels
var startY = 5 //set y offset of bar in pixels
var verticalpos="fromtop" //enter "fromtop" or "frombottom"
function iecompattest(){
return (document.compatMode && document.compatMode!="BackCompat")? document.documentElement : document.body
}
function get_cookie(Name) {
var search = Name + "="
var returnvalue = "";
if (document.cookie.length > 0) {
offset = document.cookie.indexOf(search)
if (offset != -1) {
offset += search.length
end = document.cookie.indexOf(";", offset);
if (end == -1) end = document.cookie.length;
returnvalue=unescape(document.cookie.substring(offset, end))
}
}
return returnvalue;
}
function closebar(){
if (persistclose)
document.cookie="remainclosed=1"
document.getElementById("topbar").style.visibility="hidden"
}
function staticbar(){
barheight=document.getElementById("topbar").offsetHeight
var ns = (navigator.appName.indexOf("Netscape") != -1) || window.opera;
var d = document;
function ml(id){
var el=d.getElementById(id);
if (!persistclose || persistclose && get_cookie("remainclosed")=="")
el.style.visibility="visible"
if(d.layers)el.style=el;
el.sP=function(x,y){this.style.right=x+"px";this.style.top=y+"px";};
el.x = startX;
if (verticalpos=="fromtop")
el.y = startY;
else{
el.y = ns ? pageYOffset + innerHeight : iecompattest().scrollTop + iecompattest().clientHeight;
el.y -= startY;
}
return el;
}
window.stayTopright=function(){
if (verticalpos=="fromtop"){
var pY = ns ? pageYOffset : iecompattest().scrollTop;
ftlObj.y += (pY + startY - ftlObj.y)/8;
}
else{
var pY = ns ? pageYOffset + innerHeight - barheight: iecompattest().scrollTop + iecompattest().clientHeight - barheight;
ftlObj.y += (pY - startY - ftlObj.y)/8;
}
ftlObj.sP(ftlObj.x, ftlObj.y);
setTimeout("stayTopright()", 10);
}
ftlObj = ml("topbar");
stayTopright();
}
if (window.addEventListener)
window.addEventListener("load", staticbar, false)
else if (window.attachEvent)
window.attachEvent("onload", staticbar)
else if (document.getElementById)
window.onload=staticbar
</script>
<br />
<div class="clear">
</div>
<div id="topbar">
<div style="text-align: right;">
<a href="" onclick="closebar(); return false"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHYc1lYa3pTihlaZOXoxPrs9V3YarJX9vmd-HLd0kh4Ap-2pdJBpUwlPzwVmLuUdkfVTmwO838Pcx6Rwzxf-FLePT2RKzrYe8OyXhJPxpOE63WA0gZuocysdMfegmDyKxKmRA7RN5XOq-C/s1600/closanku.png" /></a></div>
<center>
<div style="background: #fff;">

<iframe src="//www.facebook.com/plugins/likebox.php?href=http%3A%2F%2Fwww.facebook.com%2FPundiOnline&amp;width=238&amp;height=360&amp;colorscheme=light&amp;show_faces=true&amp;border_color&amp;stream=false&amp;header=true" scrolling="no" frameborder="0" style="border:none; overflow:hidden; width:238px; height:360px;" allowtransparency="true"></iframe>

</div>
</center>
</div>

Keterangan: Ganti kode sript iframe warna merah diatas dengan kode iframe fans page group Anda.

4. Simpan perubahan

5. Lihat hasilnya....jreng....! fans page FB Anda sudah melayang disamping kanan atas halaman blog Anda.

Demikian Cara Membuat Fans Page Melayang Di Blog, semoga bermanfaat.

"HAPPY BLOGGING"

Sunday 21 February 2016

Program Schedule Overhaul

SCHEDULE OVERHAUL

Overhaul yang terjadwal (Schedule overhaul) termasuk dalam pekerjaan perawatan pencegahan (Preventive Maintenance) yang dilakukan berdasarkan interval waktu atau hours meter tertentu yang direkomendasikan oleh factory (Time base maintenance). Interval waktu pelaksanaan overhaul tersebut juga dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, antar lain: kondisi medan operasi, kondisi beban / load, periodic service yang dilakukan, keterampilan operator dan lain-lain.

Schedule overhaul dilaksanakan dengan tujuan untuk merekondisi machine atau komponen kembali pada kondisi standar sesuai dengan standar factory.

RUANG LINGKUP PEKERJAAN OVERHAUL


Lingkup pekerjaan overhaul itu sendiri meliputi: Receiving component, disassembly, washing & cleaning, measurement, parts ordering sesuai standar part overhaul, assembly, testing & adjusting untuk mendapatkan performance kembali standar.

A. RECEIVING & INSPECTION

Receiving & inspection adalah pekerjaan yang harus dilakukan sebelum komponen dilakukandisassembly.

Receiving terhadap komponen yang akan dilakukan overhaul bertujuan untuk mendapatkan data–data yang jelas dari komponen tersebut mengenai kondisi kondisi komponen terhadap: kerusakan, atau kekurangan seperti keretakan (crack), goresan (scratch), penyok (dent), bengkok (bend), maupun hilang (missing), dan sebagainya dengan cara visual check kemudian hasilnya pengecekannya dituangkan dalam lembaran check sheet / QA sheet receiving.

Agar hasil visual check tersebut dapat maksimal, lakukan pre-washing terhadap bagian–bagian yang kotor oleh bocoran oli, grease, coolant maupun bagian yang tertutup dengan tanah atau debu.

B. DISASSEMBLY

Disassembly adalah pekerjaan pembongkaran komponen menjadi sub–sub komponen secara terpisah. Tujuan dari disassembly adalah untuk mendeteksi kerusakan–kerusakan sub komponen, seperti: keausan (worn), kebengkokan (bend), kemacetan (jammed) yang kemungkinan terjadi sehingga mengakibatkan kerusakan yang lebih parah terhadap komponen yang lainnya.

Disassembly juga harus sesuai dengan prosedur yang ada dalam shop manual, untuk menghindari kerusakan komponen saat pelaksanaan pembongkaran. Gunakan shop manual dan special tools yang tepat serta tuangkan data–data hasil disassembly tersebut kedalam QA sheet diassembly. Sub komponen yang masih dapat dipakai kembali ditempatkan pada tempat khusus untuk selanjutnya akan didistribusikan ke section sub komponen atau PTA.

Sedangkan sub–sub komponen yang rusak juga ditempatkan pada tempat khusus untuk dokumentasi dan analisa kerusakan.

C. WASHING & CLEANING

Washing & cleaning adalah pekerjaan yang dilakukan untuk mencuci maupun membersihkan komponen untuk menghilangkan kotoran seperti tanah, debu yang menempel, fuel, oil, grease dan coolant agar komponen menjadi bersih sehingga apabila ada bagian yang rusak seperti retak dan scratch dapat terlihat dengan jelas.

Sebelum washing dilakukan pastikan detergent atau pembersih yang dipakai tepat untuk part atau komponen tersebut dant tidak membuat part atau komponen tersebut rusak atau berubah bentuk (deformation), yang perlu diperhatikan dalam proses washing adalah:
  • Washing harus dipisahkan antara small komponen dan large komponen.
  • Pilih Deterjen atau chemical yang tepat untuk setiap komponen (missal: chemical yang bersifat basa tinggi jangan dipakai untuk mencuci komponen dari aluminium).
  • Jika menggunakan air atau udara bertekanan, sesuaikan tekanannya dengan kotoran yang akan dibersihkan.
  • Untuk membersihkan lubang dari kotoran gram – gram keausan gunakan brush yang bersifat magnet.

D. MEASURMENT

Measurment adalah pekerjaan yang wajib dilakukan dalam proses overhaul komponen. Measurment wajib dilakukan dengan menggunakan alat ukur (Special tools) yang sesuai dan kondisinya tidak rusak untuk mendapatkan data yang akurat tentang kondisi komponen tersebut.

Special tools tersebut antara lain: Micro meter, dial gauge, vernier caliper, insulation tester dan sebagainya. Pada tahap proses measurement ini lakukan juga proses inspection atau visual check terhadap bagian yang rawan terhadap keretakan dengan menggunakan alat deteksi keretakan seperti color chek ataupun magnetic flow detector.

Measurement dilakukan untuk mendapatkan data – data akurat berupa angka – angka hasil ukur untuk dibandingkan dengan standarnya.

Hasil perbandingan antara data actual pengukuran dengan maintenance standar akan mendapatkan sebuah kesimpulan bahwa part atau komponen tersebut masih layak untuk dipakai lagi (use again) atau harus di repair sebelum dipasang (use after recondition) atau harus diganti (replace).

Pedoman yang digunakan untuk mengambil kesimpulan tersebut selain dari maintenance standar, juga harus disediakan “guidance for reusable part”.

Untuk memandu mekanik dalam melakukan measurement tersebut digunakan check sheet / QA measurement.

E. PART ORDERING atau RECOMMENDED PARTS

Setelah didapatkan hasil dari inspection dan measurement, maka akan menghasilkan data–data akurat yang akan kita gunakan untuk melakukan recommended parts terhadap part yang kita simpulkan bahwa part tersebut rusak dan harus diganti. Part yang kita order ini adalah part additional atau surcharge (part tambahan), sedangkan satandar part overhaulnya (SPO) sudah lebih dahulu diproses sebelum komponen dibongkar.

Recommended part ini harus mengacu pada part book yang sesuai dengan unit dan komponen tersebut, selain itu gunakan juga parts service news (PSN) apabila ada improvement dari factory. Part order adalah pekerjaan menentukan dan meminta (order) jenis dan jumlah part yang rusak, aus atau hilang saat yang datanya kita dapatkan dari hasil inspection dan measurement.

Untuk mempermudah proses ordering part tersebut maka dibuatkan rangking terhadap part yang sering dipakai dalam proses overhaul tersebut. Lebih detailnya mengenai bagaimana menentukan rangking part dan proses recommended part akan dijelaskan pada materi selanjuttnya.

F. ASSEMBLY

Setelah part yang diorder sudah tersedia, maka part tersebut kita assembly kembali sesuai petunjuk atau langkah-langkah yang ada pada shop manual dengan menggunakan special tools yang sesuai.

Untuk proses assembly ini yang harus kita perhatikan adalah cara atau standar ukuran yang harus ada pada setiap part yang kita pasang tersebut, misalkan standar tightening torque, end play, back lash, protrusion, sinking, clearance dan sebagainya. Standar-standar tersebut dapat kita temukan pada shop manual. Untuk memandu mekanik pelaksana dan menjaga kualitas hasil dalam melakukan proses assembly tersebut digunakan sebuah panduan berupa check sheet assembly / QA assembly.

G. PERFORMANCE TEST (TESTING & ADJUSTING)

Testing adjusting dilaksanakan setelah semua part dan sub komponen selesai dilakukan–assembly secara lengkap kemudian dilakukan pengujian apakah komponen tersebut siap dipakai dan telah mencapai performance yang sesuai dengan factory. Adjusting wajib dilakukan guna mendapatkan standar performance yang optimal dan sesuai dengan kondisi komponen dari factory.

Testing dan adjusting ini dapat dilakukan selama proses assembly maupun pada saat test performance di test bench atau melalui uji secara terpisah sub komponen tersebut, seperti: Fuel Injection Pump (FIP), Alternator, Starting motor dan beberapa komponen lainnya.

H. FINAL CHECK & COMPLETED

Setelah komponen dinyatakan standar atau baik, tahap berikut adalah final check atau pengecekan terakhir terhadap kelengkapan komponen, pengecatan atau painting, pemberian label-label peringatan dan perhatian (labeling) kemudian masking

Saturday 20 February 2016

Faktor faktor yang mempengaruhi kualitas overhaul

Pentingnya pengendalian kualitas overhaul dalam setiap proses pekerjaan overhaul dapat dijalankan dengan mudah apabila kita mengetahui faktor-faktor apa saja sebenarnya yang bisa mempengaruhi kualitas dari hasil overhaul tersebut.

Berikut adalah gambaran mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas pekerjaan overhaul:
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas overhaul
Dari gambaran tersebut diatas, sebenarnya hanya dua faktor saja yang dapat mempengaruhi kualitas pekerjaan overhaul, yaitu:
  1. Kedisiplinan dalam penggunaan referensi, dan
  2. Kedisiplinan dalam memakai referensi tersebut dengan benar.
Dalam teknis pelaksanaan pekerjaan overhaul harus dilengkapi referensi-referensi yang mendukung agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan parameter-parameter kualitasnya dapat terukur.
Beberapa referensi minimal yang diperlukan tersebut diataranya adalah:
  • Shop manual atau service manual atau overhaul manual
  • Parts book atau parts katalog
  • Parts service news
  • Panduan kualitas kerja (PK2)
  • Check sheet Quality Control / Quality assurance (QA)
  • Common tools
  • Specials tools
  • Support equipment
Adapun dari sisi non-teknis yang bisa mempengaruhi kualitas pekerjaan overhaul yaitu dari sisi mental atau habit atau prilaku pelaksana overhaul dalam menggunakan referensi-referensi yang sudah ada tersebut apakah dalam prakteknya digunakan dengan sungguh-sungguh atau disiplin.

Sikap mental atau prilaku pelaksana pekerjaan overhaul tersebut dapat dilihat dari bagaimana mereka melaksanakan faktor 5K dengan benar. 5K tersebut adalah:
  • Ketelitian
  • Kerapihan
  • Kebersihan
  • Kesegaran
  • Kedisiplinan
Penjabaran dari 5K tersebut diatas akan dibahas kusus pada bagian berikutnya. Demikian mengenai faktor faktor yang mempengaruhi kualitas pekerjaan overhaul. Program schedule overhaul yang sudah direncanakan dengan matang dapat berjalan dengan baik apabila kualitas hasil pekerjaan overhaul tersebut "no-redo" dan " reliable" sehingga umur pakainya sesuai yang diharapkan. Semoga kedepan bisa lebih baik.

Definisi Engine Overhaul

Definisi Engine Overhaul

Apa sih sebenarnya definisi dari "Engine Overhaul" ?

Dari sumber-sumber yang saya dapatkan di internet tidak banyak yang menjelaskan secara kongkrit apa itu definisi engine overhaul.

Ada yang menyebutkan bahwa engine overhaul adalah "turun mesin", ada juga yang menyebutkan kalau overhaul adalah service berat / besar, ada juga yang menyebutkan sebagai kegiatan memeriksa dengan teliti untuk memperbaiki keadaan, membuka dan memperbaiki apa yang kurang baik.

Ada satu sumber yang menurut saya bisa kita jadikan acuan yang menyebutkan bahwa definisi engine overhaul (rebuild) adalah suatu prosedur (pekerjaan / program) terorganisir yang dilakukan untuk mengembalikan performa engine ke nilai spesifikasi standar pabrik dan memberikan usia kedua dengan merekondisi komponen yang aus atau rusak mengacu pada petunjuk pemakai ulang (Reusable Parts) komponen menurut standar pabrik.

Dari penjelasan diatas kesimpulannya adalah, bahwa engine overhaul adalah:
  • Pekerjaan yang teroganisir (perlu adanya perencanaan yang baik)
  • Bertujuan untuk mengembalikan performa engine kembali ke standar pabrik.
  • Memberi usia kedua pada engine (menambah umur pemakaian engine)
  • Penggantian atau pemakaian ulang komponen / parts mengacu pada petunjuk pemakaian ulang (Guiden for Reusable Parts) yang dikeluarkan oleh pabrik.
Lalu apa saja pertimbangan-pertimbangan untuk dilakukannya suatu pekerjaan engine overhaul dan hal-hal apa saja yang dapat mempercepat interval engine overhaul maupun metode engine overhaul yang bagaimana yang baik untuk dilakukan ?

Tunggu postingan selanjutnya. Jika bermanfaat mohon dibantu sharing melalui FB, G+ atau twitter

Terima kasih.


Pertimbangan Engine Overhaul (Engine Rebuild)

Pertimbangan untuk dilakukannya engine overhaul.

Overhaul direkomendasikan untuk dilaksanakan sebelum engine mengalami kerusakan, dengan kata lain engine di overhaul dengan penggantian sejumlah parts yang aus dengan parts yang baru.

Parts yang biasanya mengalami keausan tersebut diantaranya: piston ring, rod bearing, main bearing, valve, seat dan lain sebagainya.

Disamping penggantian parts yang telah disebutkan sebelumnya, hal lainnya yang dilakukan sewaktu melakukan overhaul adalah:
  • Pemeriksaan menyeluruh atas parts yang lainnya.
  • Penggantian seal, gasket, o-ring, packing dan lain sebagainya.
  • Pembersihan saluran-saluran di engine block.

"Pengukuran yang nyata, untuk menentukan masa overhaul engine adalah dengan mengukur output tenaga (Power), tekanan kompresi, konsumsi bahan bakar dan konsumsi oli. Jika engine masih memenuhi standar performa tersebut diatas, maka engine tidak perlu untuk dioverhaul meskipun interval jam (Service hour) overhaulnya sudah tercapai".

Berikut ini pertimbangan-pertimbangan untuk dilakukannya overhaul engine:

1. Service Hour

Service hour merupakan nilai rata-rata yang diambil dengan asumsi load faktor engine yang sesuai dengan aplikasinya. Serive hour yang tertera mungkin akan terlalu tinggi jika engine dioperasikan dengan beban yang terlalu tinggi dan mungkin akan terlalu rendah jika engine dioperasikan dengan beban yang terlalu ringan.

Pengurangan jam operasi engine pada kondisi full load tentunya akan menurunkan rata-rata kebutuhan power yang dihasilkan engine. Dan penurunan rata-rata power yang dihasilkan engine akan meningkatkan umur engine dan interval overhaulnya, begitu juga sebaliknya.

Kesimpulannya adalah: pertimbangan untuk overhaul engine berdasarkan service hour bisa terlalu cepat apabila engine dioperasikan dengan kondisi load yang terlalu ringan, begitu juga sebaliknya akan terlalu lama apabila engine dioperasikan dengan kondisi load yang terlalu berat.

2. Total Fuel Consumption

Total fuel consumption merupakan indikasi terbaik yang dapat digunakan dalam menentukan sebuah engine harus di overhaul, meskipun nilai ini meruapakan perkiraan. Fuel consumption lebih mencerminkan pembebanan pada engine, karena saat beban engine meningkat maka fuel consumptionjuga meningkat, begitu juga sebaliknya,

Kesimpulannya adalah: Engine yang beroperasi dengan load yang besar secara terus-menerus akan lebih cepat untuk di overhaul dibandingkan dengan engine yang beroperasi dengan load yang terlalu ringan secara terus menerus, karena dengan load engine yang berbeda pencapaian fuel consumptionnya dalam kurun waktu yang sama juga berbeda.

3. Oil Consumption

Oil consumption juga dapat dipergunakan sebagai indikator untuk menentukan kapan engine harus di overhaul. Konsumsi oli proporsional dengan persentasi beban engine. Ketika persentase beban engine meningkat, jumlah oli yang di konsumsi per jam juga meningkat.

Pada saat oil consumption engine meningkat tiga kali lipat dari nilai konsumsi oli standarnya yang diakibatkan oleh keausan normal, maka engine harus dijadwalkan untuk di overhaul disamping dapat juga di indikasikan oleh meningkatnya tekanan "blowby" dan sedikit peningkatan konsumsi fuel.

Kesimpulannya adalah: Apabila konsumsi oli engine meningkat tiga kali lipat dari nilai standarnya ( misalkan standar konsumsi oli dalam waktu 10 jam operasi adalah 5 liter, sedangkan aktualnya sudah lebih dari 15 liter) sedangkan kebocoran oli keluar (external oil leaked) tidak ada, artinya sudah terjadi oil up dan / atau oil down yang terlalu tinggi, maka engine harus segera di overhaul.

4. Faktor Lainnya

Faktor lainnya yang harus menjadi pertimbangan untuk menentukan kapan waktu engine harus di overhaul disamping faktor ekonomis lainnya, adalah:
  • Seberapa konsisten dilakukannya preventive maintenance.
  • Kualitas fuel yang di gunakan.
  • Kondisi medan operasi
  • Hasil laboratorium oil sampling
  • Meningkatnya engine noise dan engine vibration.
Demikianlah beberapa pertimbangan yang dapat dijadikan acuan dalam menentukan waktu kapan engine harus di overhaul. Apabila overhaul tidak dilakukan, resiko keausan piston ring, rod bearing, main bearing atau kemungkinan terjadinya kerusakan yang lebih parah akan meningkat.

Lalu hal-hal apa saja yang dapat mempercepat interval waktu overhaul engine ? ikuti pembahasan selanjutnya.

Sumber: TT/009 Engine Rebuild.



Materi Training Engine CAT C27

Materi Training Engine CAT C27

Berikut ini saya share materi training Engine Caterpillar C27. Materi yang saya share disini berupa E-book dalam aplikasi Android. Bukan E-book pdf seperti biasanya. Jadi tidak dibuka pakai pdf reader, tetapi materi ini langsung install di HP Android dan langsung jalan.

Berikut beberapa screenshoot dari aplikasi tersebut:

Materi Training Engine CAT C27
Aplikasi setelah terinstall akan tampil icon seperti gambar di atas (CAT C27).

Materi Training Engine CAT C27
Setelah tombol start di tekan, akan tampil halaman awal dari materi Engine CAT C27 tersebut.

Materi Training Engine CAT C27
Contoh halaman berikutnya/ halamn 2.

Materi Training Engine CAT C27
Ada mode "search" yang dapat digunakan untuk mencari topik bahasan yang diinginkan dengan cepat dan memberikan pilihan yang lengkap.

Demikian materi training engine CAT C27 yang saya share, semoga bermanfaat. Apabila ada pertanyaan silahkan sampaikan pada kolom komentar.

Terima kasih.

Download aplikasinya: disini.




Thursday 4 February 2016

Kuis K3LH Android

Berikut ini admin sharing Kuis K3LH Android dalam bentuk aplikasi Android. Kuis ini berisi materi latihan dalam bentuk soal pilihan ganda dalam tiga kategori, yaitu: Keselamatan, kesehatan dan lingkungan hidup.

Silahkan dicoba untuk menguji tingkat pemahaman kita dalam bidang K3LH.
Semoga bermanfaat.

Aplikasi Kuis K3LH Android tersebut dapat di download disini: https://db.tt/d2GnwF8g

Popular Posts

Powered by Blogger.