Plastic range turning angle method
ELASTIC LIMIT DAN YIELD POINT
Lakukan percobaan dibawah dengan bahan yang elastis, misalkan snur:
Snur elastis akan memanjang saat ditarik, dan akan kembali kekondisi semula saat dilepas. Snur kembali kekondisi semula karena memiliki internal force yang sama besar dengan kekuatan tarik tadi.
Bolt memanjang dan kembali kekondisi semula dengan cara yang sama, walaupun memanjangnya bolt tersebut tidak bisa kita lihat langsung karena perubahannya kecil. Tetapi, ada batasan seberapa boleh ia memanjang dan kembali lagi. Hubungan antara gaya untuk memanjangkan (lengthening force /load) dan pemuluran (elongation) dari bolt ditunjukan pada gambar disebelah kanan. Jika bolt ditarik dengan gaya kurang dari titik A, bolt akan kembali penuh kekondisi semula. Jika bolt ditarik dengan gaya B, sedikit diatas titik A, bolt juga akan memendek kembali, tetapi tidak penuh, dan bolt akan menjadi lebih panjang dari kondisi
semula. Jika bolt ditarik dengan dengan gaya C, bolt akan memanjang, dan tidak akan kembali kekondisi semula. Titik A pada gambar disebut dengan elastic limit, dan titik C disebut dengan yield point.
CATATAN:
Didalam ilmu dinamika, elastic limit didefinisikan sebagai maximum stress dari suatu benda padat yang dapat ditarik menjadi regang / tegang, tetapi tidak sampai menyebabkan perubahan bentuk saat stress dilepas.
TIGHTENING BOLTS BY THE PLASTIC RANGE TURNING ANGLE METHOD
Lakukan percobaan dibawah dengan bahan yang elastis, misalkan snur:
Snur elastis akan memanjang saat ditarik, dan akan kembali kekondisi semula saat dilepas. Snur kembali kekondisi semula karena memiliki internal force yang sama besar dengan kekuatan tarik tadi.
Bolt memanjang dan kembali kekondisi semula dengan cara yang sama, walaupun memanjangnya bolt tersebut tidak bisa kita lihat langsung karena perubahannya kecil. Tetapi, ada batasan seberapa boleh ia memanjang dan kembali lagi. Hubungan antara gaya untuk memanjangkan (lengthening force /load) dan pemuluran (elongation) dari bolt ditunjukan pada gambar disebelah kanan. Jika bolt ditarik dengan gaya kurang dari titik A, bolt akan kembali penuh kekondisi semula. Jika bolt ditarik dengan gaya B, sedikit diatas titik A, bolt juga akan memendek kembali, tetapi tidak penuh, dan bolt akan menjadi lebih panjang dari kondisi
semula. Jika bolt ditarik dengan dengan gaya C, bolt akan memanjang, dan tidak akan kembali kekondisi semula. Titik A pada gambar disebut dengan elastic limit, dan titik C disebut dengan yield point.
CATATAN:
Didalam ilmu dinamika, elastic limit didefinisikan sebagai maximum stress dari suatu benda padat yang dapat ditarik menjadi regang / tegang, tetapi tidak sampai menyebabkan perubahan bentuk saat stress dilepas.
TIGHTENING BOLTS BY THE PLASTIC RANGE TURNING ANGLE METHOD
- Baut-baut penting pada engine 125, 140 & 170 Series di-torque dengan “plastic range turning angle method”. Dalam metode ini, baut-baut special harus digunakan. Dengan cara tersebut akan memberikan beban (plastic range) pada baut sehingga terjadi perubahan bentuk secara permanen, hasilnya daya kekencangan atau torque dari baut akan tinggi dan akurat.
- Cara yang umum digunakan untuk mengencangkan baut adalah dengan “torque control method”. Dalam metode ini, bagaimanapun, sulit mendapatkan daya kekencangan yang akurat karena adanya gaya gesek (coefficient of friction) pada baut tersebut.
- Metode plastic range turning angle diawali dengan tightening torque kemudian ditambah dengan derajat (turning angle).
- Baut-baut yang dikencangkan dengan plastic range turning angle method adalah:
- Cylinder head mounting bolts
- Main cap mounting bolts
- Connecting rod cap mounting bolts
- Flywheel mounting bolts
- Didalam plastic range turning angle method, Baut akan dipaksa tegang secara permanen setelah dikencangkan. Oleh karena itu, frekuensi pemakaian dari baut tersebut dibatasi. Perhatikan tindakan-tindakan pencegahan berikut ini.
- Sebelum dipakai, ukur panjang baut apakah sudah lebih dari tolerance limit atau tidak. Jangan menggunakan baut yang sudah lebih dari batas tolerance limit. Sebelum pengencangan, ukur free length dari bolt dan check apakah panjang baut lebih dari toleransi limit atau tidak.
- Jika menggunakan baut yang sudah dipakai, ukur juga free length dari baut tersebut.
- Beri tanda dengan penitik pada kepala baut setelah dikencangkan. Jangan gunakan lagi jika sudah lima kali pemakaian, gantilah dengan yang baru.
- Jika saat pengencangan baut melebihi batas derajat yang diijinkan, kendorkan lagi baut tersebut sampai nol kemudian kencangkan lagi sampai batas spesifikasinya. Kemudian tandai dengan dua titik (karena sudah dua kali pengencangan).
- Pengencangan dengan derajat harus sesuai berada pada nilai standar dan batas
- Bersihkan setiap bagian dari baut dan cek dari kebengkokan, cacat, retak dan lain-lain.
0 comments:
Post a Comment