Blog tentang internet dan Blogging Tips

Monday 7 November 2011

Sejarah Pompa

Berikut ada artikel dari blog tetangga: yang menceritakan mengenai sejarah pompa, silahkan disimak.

Gallileo dan Pompa
Sebuah cerita sejarah tentang pompa yang di ceritakan kan oleh seorang Master pompa di tempat saya bekerja, beliau bernama Fujikawa san, Managing Director Torishima Global Team,yang sudah malang melintang di dunia perpompaan baik di dalam Jepang maupun di luar negeri. Terlepas dari ke absahan sejarah dari cerita ini, karena memang saya belum menemukan artikel serupa setelah googling selama beberapa menit, cerita ini sangat menarik untuk disimak.
Dengan gayanya yang berwibawa Master Fujikawa mulai bercerita. Saya akan mencoba untuk menceritakan kembali Inti dari cerita itu.
Di zaman renaissance yang di sebut juga zaman kelahiran kembali, dimana seni dan ilmu pengetahuan berkembang dengan sangat pesat di bumi belahan barat sana, bermunculan tokoh-tokoh terkenal akan karya-karyanya di bidang astronomi,mekanika,kedokteran,dan seni khususnya. Salah satu icon di zaman itu adalah Galileo Galilei. Galileo Galilei lahir di kota Pisa, Tuscany, Italy, tanggal 15 Februari 1564. Konon kota tempat tinggal Galileo Galilei adalah kota perbukitan dimana air untuk keperluan hidup sehari-hari mesti diambil di daerah yang lebih rendah. Setiap harinya Galileo menyaksikan di pagi dan sore hari wanita2 kota tersebut mesti mengambil air di daerah bawah untuk di bawa kembali ke rumah mereka di daerah atas bukit. Merasa kasihan akan nasib para wanita di kotanya itu Galileo berinisiatif untuk menciptkan suatu alat untuk memindahakan air dari bawah bukit keatas dengan mudah. Alat tersebut bernama Pompa. Oh ya sebagai catatan kecil tindakan Galileo untuk menciptakan alat tersebut menurut Master Fujikawa di dorong oleh nalurinya sebagai seorang “Playboy sejati”. Kenapa Playboy?karena menurut Master lagi.“seorang jenius pasti adalah seorang Playboy…,No Exception”, Hmm..kalo di balik bisa gak ya??
Niy way lanjut lagi ke topic, tidak di jelaskan secara rinci oleh Master Fujikawa pompa tipe apa yang di ciptakan oleh Galileo tapi menurut perkiraan saya pribadi pompa itu mungkin salah satu jenis handpump ato lebih familer di Indonesia di sebut pompa dragon, dengan versi yang lebih sederhana pastinya. Setelah alat tersebut berhasil di buat dan terpasang saatnya melakukan performance test, ternyata hasilnya…GAGAL! air gagal di pindahkan dari bawah bukit ke atas, tidak satu tetes pun air yang keluar dari ujung discharge pompa. Berhari hari Galileo memikirkan kekurangan alat ciptaanya tetapi tidak ketemu juga penyelasaianya, hari berganti minggu,minggu berganti bulan,bulan berganti tahun tidak juga dia menemukan penyebabnya, Galileo mulai mencurigai bahwa ketidak berhasilan tersebut tidak terletak di alatnya tetapi karena ada sesuatu sifat dari air yang dia coba pindahkan tersebut yang belum dapat ia mengerti. Hingga akhir hayatnya Galileo belum dapat menemukan jawabannya. Sebelum meninggal Galileo menuliskan kecurigaan2 nya terhadap sifat air itu untuk di temukan jawabanya oleh salah satu muridnya yaitu seorang ilmuan Fisika yang bernama Evangelista Torricelli atau lebih di kenal dengan sebutan Torricelli. Toricelli adalah orang yang menemukan barometer, di dasari atas kecurigaan Galileo bahwa air tidak dapat di pindahkan ke tempat yang cukup tinngi, Torricelli menemukan bahwa Tekanan udara atsmosphere kita di permukaan laut adalah 76 cmHg atau setara dengan 1 Bar atau setara dengan 10 meter kolom air. Seperti yang kita ketahui bahwa air akan mendidih pada suhu 100o C jika tekanan udara yang bekerja di atas permukaanya adalah 1 Bar, dan akan mendidih di bawah suhu tersebut jika tekanan udara yang bekerja dia atas permukaanya kurang dari satu Bar, sebagai contoh adalah ketika kita merebus air di atas gunung.! Bahkan air pun dapat mendidih di suhu kamar atau sekitar 28o C jika tekanan yang bekerja di permukaan air tersebut cukup rendah. Hal ini lah yang terjadi pada pompa Galileo, Galileo mencoba memindahkan air dengan beda ketinggian antara ujung isap pompa dengan pompanya lebih dari 10 meter,mungkin bahkan ratusan meter mengingat jarak antara kaki bukit dan puncaknya cukup jauh. Pada tekanan isap kurang dari satu bar maka air yang di pompa akan menguap dengan sendirinya sifat ini dikenal dengan Water Vapor Pressure. Pada kenyataanya Air tepat akan mendididh pada suhu 15o C pada tekanan 0.017 Bar atau jika di isap dengan tekanan isap sekitar 10 meter kolom air, dan gaileo mencoba memindahkan air dengan beda ketinngian mungkin ratusan meter. Hal ini dapat pula disebut sebagai keterbatasan dari Pompa yaitu pompa tidak dapat memindahkan fluida berupa air denagan jarak isap lebih dari 10 meter (syarat dan ketentuan berlaku).
Sayangnya Galileo tidak sempat menemukan hal ini sebelum beliau meninggal, dan sekali lagi wanita-wanita di kota itu mesti bersabar menunggu “Playboy” lainnya untuk membantu mereka.

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Powered by Blogger.