Blog tentang internet dan Blogging Tips

Sunday, 13 November 2011

Efek sealing dari o-ring

Efek sealing dari sebuah o-ring tergantung dari sifat elastisitas materialnya dan daya elastisaitas dari o-ring akan berkurang sesuai dengan umur, semakin lama pemakaian dari o-ring maka efek sealingnya semakin hilang.

Berikut grafik yang menyatakan hubungan antara umur pakai (lamanya o-ring terpasang) dengan persentase elastisitas (kembali kebentuk semula) dari beberapa jenis material oring dengan tingkat kekerasan yang berbeda.

PERMANENT DISTORSION vs COMPRESSION TIME (hours)
Pada grafik hubungan antara permanent distorsion terhadap compression time tersebut dijelaskan secara kasar, bahwa tiap-tiap o-ring tersebut di-compress pada temperature kerja 120 derajat celcius akan kembali kebentuk semula (100 persen) apabila di compress hanya dalam beberapa jam (sebentar) saja, tetapi keadaannya akan semakin buruk bila waktu compression nya semakin lama.

Empat o-ring dengan material yang berbeda digambarkan pada grafik tersebut, terlihat bahwa silicone rubber dan fluorine rubber lebih baik daripada nitril rubber. Dapat kita asumsikan bahwa bentuk o-ring yang hanya kembali pada batas 30 persen adalah batas dari umur o-ring untuk dapat digunakan kembali.

Pada grafik berikutnya digambarkan hubungan antara permanent distorsion terhadap temperature untuk o-ring dengan material Fluorine rubber dan Nitril rubber.

PERMANENT DISTORSION vs TEMPERATURE

Dari data diatas jelas terlihat bahwa o-ring dengan dua material yang berbeda memiliki kemampuan yang berbeda pula terhadap range temperature kerja. Pemilihan o-ring untuk aplikasi tertentu harus disesuaikan dengan kemampuan o-ring tersebut terhadap temperature kerja.

PRESSURE (Kg/cm2) vs RADIAL CLEARANCE (a – b mm)

Selain dipengaruhi oleh lamanya pemakaian (umur) dan temperatue kerja, kemampuan o-ring juga dipengaruhi besarnya tekanan (pressure) kerja yang diterima. Semakin besar tekanan kerja yang diterima, maka o-ring tersebut juga akan semakin cepat rusak.


Dari data grafik tersebut, contoh kasus pada o-ring Hs70, bahwa pada tekanan 140 Kg/cm2 atau lebih dapat menyebabkan o-ring tertekan masuk kedalam celah (clearance) sebesar 0,1 mm. Jika clearance nya diperbesar sampai 0,5 mm, maka o-ring akan mulai tertekan masuk pada tekanan 15 Kg/cm2 saja.

Sedangkan pada o-ring Hs90, perlu tekanan sebesar 370 Kg/cm2 atau lebih baru bisa merusak o-ring masuk kedalam celah 0,1 mm.

Pada penjelasan berikut ini digambarkan mengenai sambungan atau connection pada hydraulic pump, bahwa o-ring Hs70 dipasang pada sisi inlet pump, sedangkan o-ring Hs90 dipasang pada sisi outlet atau discharge dimana tekanannya lebih besar dari sisi inlet atau suction.

Demikian penjelasan mengenai efek sealing dari o-ring yang berhubungan dengan umur pakai, material dari o-ring, tingkat kekerasan o-ring, temperatur kerja dan tekanan kerja yang diterima oleh o-ring.
Kesimpulannya, o-ring harus dipilih berdasarkan material dasarnya dan kekerasannya untuk menyesuaikan dengan dua kondisi, yaitu temperature dan pressure. Ukuran (dimensi o-ring) yang tepat adalah criteria yang sangat penting juga dalam memilih o-ring, sama pentingnya dengan factor temperature dan pressure dalam memilih o-ring. Jadi jangan salah ketika membuat rekomendasi part dalam memilih part number di part book.

Untuk mengetahui bagaimana cara pemasangan o-ring yang benar agar tidak terjadi kebocoran, dapat sobat lihat disini.
Semoga bermanfaat.

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Powered by Blogger.